Siapa sih yang tidak tahu teh, minuman ini seperti sudah menjadi menu
minuman wajib bagi setiap warung, kafe, atau restaurant manapun. Jika kita
perhatikan setiap tempat menjual makanan seperti warung kaki lima hingga
restaurant ternama pasti memiliki menu teh dalam daftar menu minumannya.
Teh memang minuman yang memiliki aroma harum yang khas. Bahkan di negeri
china, Pembuatan teh dijadikan sebagai salah satu seni. Teh berasal dari pucuk
atau batang daun teh yang dikeringkan dan kemudian diseduh dengan air hangat.
Untuk membuat teh dingin juga perlu menyeduhkan teh dengan air hangat dulu
sebelumnya agar dari dalam daun benar-benar tercampur dalam air.
Sekilas tentang teh
Sejauh ini teh memiliki 4 jenis, yaitu teh hitam, teh oolong, teh putih,
dan pada umumnya teh hijau. Teh sendiri bisa di campur dengan daun atau bunga
lain untuk mendapatkan aroma yang berbeda. Di indonesia sendiri yang paling
populer adalah teh yang dicampur dengan bunga melati sehingga menghasilkan teh
melati. Indonesia menjadi penghasil teh terbesar kelima di dunia, dan hebatnya
menjadi negara terbesar yang mengkonsumsi teh.
Teh berasal dari daun camelia sinensis yang pada awalnya ditemukan di
negara China pada tahun 2 ribu SM sebelum dikenal oleh negara barat. Teh mengandung
katekin yang memiliki sifat antioksidan. Teh juga mengandung kafein sekitar 40
mg per cangkir, selain itu juga terdapat teofilin dan teobromin walau jumlahnya
sedikit. Teh kini banyak dikemas di botol sehingga bisa langsung diminum, teh
bubuk yang instan atau juga ada teh celup yang bisa diseduh sendiri.
Teh dipercaya memberikan perasaan nyaman saat meminumnya. Ada yang
mengatakan di saat stress baiknya kita minum teh, memang teh memiliki kandungan
yang memberikan ketenangan pikiran kita namun tahukan Anda bahwa dibalik
manfaatnya ternyata teh memiliki bahaya jika kita salah mengkonsumsinya.
Bahaya minum teh
- Nyeri pada tulang dan gigi
Kondisi ini dirasakan betul oleh wanita asal
Amerika yang mengalami rasa nyeri di setiap persendian tulangnya hingga gigi.
Dokter mendiagnosa wanita tersebut terlalu banyak minum teh sehingga membuat
darah memiliki kandungan fluoride yang tinggi. Faktanya wanita tersebut minum
teh celup satu pitcher teh setiap harinya. Konsentrasi fluoride normalnya pada
darah adalah tidak lebih dari 0,10 mg/liter, namun wanita tersebut memiliki
kandungan fluoride mencapai 0,43 mg/liter. Setelah di sarankan oleh dokter
untuk mengurangi konsumsi teh, akhirnya membuat kadar fluoride menurun dan rasa
nyeri mulai berkurang.
- Terkena resiko anemia
Kandungan kafein, fluorin, dan tannin pada teh di
ketahui menghambat penyerapan zat besi yang berasal dari makanan. Zat besi
sangat dibutuhkan untuk pembentukan sel darah merah. Jika kondisi ini terus
berlangsung maka bukan tidak mungkin penderita akan mengalami anemia.
- Osteoporosis
Selain timbulnya rasa nyeri yang diakibatkan oleh
meningkatnya konsentrasi fluoride dalam darah, konsumsi yang berlebihan hingga
5 cangkir sehari akan membuat proses reabsorpsi lebih banyak mengikat kalsium
yang sejatinya masih di butuhkan tubuh. Artinya terlalu banyak minum teh akan
membuat kalsium yang diserap ikut terbuang melalui urin. Padahal kita tahu
bahwa kalsium menjadi nutrisi utama untuk memperkuat tulang dan persendian
kita.
- Diare
Minum teh saat diare justru akan memperburuk
keadaan. Konsumsi teh justru akan membuat feses menjadi lebih encer. Alih-alih
untuk menenangkan perut justru sebaliknya kita akan di buat menderita dengan
penyakit yang di sebabkan berkembangnya bakteri e.coli ini.
- Resiko batu ginjal
Teh memiliki kandungan zat oxalate yang merupakan
penyebab utama pembentukan batu ginjal. Resiko batu ginjal tersebut kebanyakan
diderita oleh usia diatas 40 tahun, dan kalangan pria memiliki potensi lebih
besar menderita batu ginjal daripada wanita. Studi di Amerika yang dilakukan
Loyola University Medical cneter mengatakan bahwa minum teh berlebihan dapat
menstimulus pembuatan batu dan kristal pada saluran pembuangan air seni. Di
sarankan agar tidak minum teh setelah makan akan membuat proses pembuatan batu ginjal
semakin berpotensi lebih besar, lebih baik mengganti minum teh dengan air putih
atau lemon.
- Sakit maag
Minum teh di saat perut sedang kosong ternyata
membuat asam lambung semakin meingkat. Asam lambung terus di produksi dalam
lambung untuk membantu proses penyerapan makanan di dalam lambung. Perut kosong
dalam waktu lama saja sudah membuat resiko terkena maag apalagi jika Anda minum
teh, justru akan semakin meningkatkan produksi asam lambung. Akibatnya lambung
akan terjadi peradangan yang merupakan Anda sedang sakit maag. Usahakan untuk
jangan minum teh sebelum anda makan, bahkan minum teh setelah makan pun juga
memiliki bahaya dalam memhambat proses penyerapan zat besi. Oleh karena itu
minumah teh di sela-sela waktu setelah makan sekitar 2 jam setelahnya, dan
tentu dengan jumlah teh yang wajar.
- Resiko keguguran pada ibu hamil
Untuk ibu hamil sangat di perhatikan untuk tidak
mengkonsumsi teh terlalu banyak. Studi yang baru-baru ini dilakukan menemukan
bahwa komposisi teh yang mengandung kafein dapat merangsang kontraksi pada
rahim. Akibatnya, untuk ibu hamil di usia muda akan membuat kandungannya
berpotensi mengalami keguguran.
- Resiko bayi lahir prematur
Selain itu, kafein yang ada pada teh juga akan
membuat bayi lahir prematur karena kontraksi rahim yang semakin kuat karena
kandungan teh tersebut. Bahaya lainnya, pada seorang ibu yang menyusui jika
mengkonsumsi teh terlalu banyak akan membuat terhabatnya produksi kelenjar ASI.
- Resiko kanker
Pertumbuhan sel kanker ini bisa disebabkan oleh
jenis teh tertentu seperti teh celup. Pembuatan teh celup menggunakan serbuk
teh yang dibungkus dalam kertas yang dibuat dari senyawa chlorine. Proses
peneyeduhan kertas chlorine pada air panas akan membuat senyawa pada kertas
ikut larut di dalam air teh yang diseduh. Jika tetap dibiarkan dalam waktu
sampai 5 menit maka akan sangat berbahaya, yang artinya kandungan klorin
tercampur pada air teh. Lalu apa akibatnya? Kandungan klorin yang terlalu
banyak di dalam tubuh di curigai akan menstimulus pertumbuhan sel kanker di dalam
tubuh.
- Resiko jantung
Kadar kafein dalam teh akan membuat jantung
berdetak lebih cepat, dikarenakan tekanan darah yang meningkat. Selain itu
konsumsi konsumis teh pada penderita penyakit jantung akan menimbulkan perasaan
gelisah hingga mengalami arrhytmia yang artinya detak jantung tidak berirama.
Bagi penderita penyakit jantung ini merupakan kondisi yang berbahaya dan bisa
berakibat pada kondisi yang lebih kritis.
- Demam semakin tinggi
Bagi Anda yang sedang demam dianjurkan untuk tidak
minum teh. Minum teh manis untuk orang sakit biasanya dilakukan oleh sebagia
orang, padahal yang diperlukan untuk orang yang sedang sakit adalah kandungan
gula untuk membantu konsentrasi pada darah, sebenarnya air gula saja sudah
cukup tanpa menyeduh teh. Minum teh di saat sakit apalagi demam justru akan
membuat suhu tubuh meningkat. Bukannya menurunkan demam malah akan membuat
demam tinggi.
- Mengurangi nafsu makan
Bagi anak-anak yang sering mengalami masalah susah
makan sebaiknya jangan diberikan minuman teh. Secara praktis akan membuat anak
semakin bersemangat, namun bahayanya dibaliknya justru membuat anak kehilangan
nafsu makan. Hal itu disebabkan oleh saat teh masuk ke dalam organ pencernaan
akan membuat selaput lendir menurun yang akibatnya akan mengganggu proses
penyerapan. Kondisi tersebut akan membuat rangsangan untuk malas makan.
- Iritasi pada tenggorokan
Penelitian yang dilakukan di Iran oleh Universitas
Teheran menemukan bahwa minum teh panas bisa menyebabkan iritasi pada
tenggorokan bahkan lebih bahaya lagi bisa menyebabkan kanker tenggorokan. Riset
tersebut dilakukan di malekzadeh yang ditemukan penduduknya banyak menderita
kanker tenggorokan. Anehnya, konsumsi rokok dan alkohol di daerah tersebut
sangatlah rendah, dan sebaliknya hampir keseluruhan dari mereka meminum teh
hitam secara teratur sebanyak satu liter tiap harinya.
- Dehidrasi
Minum teh dingin akan sangat pas di minum di saat
merasa dehidrasi. Tenggorokan akan merasa segar saat minum teh dingin tersebut.
Namun tahukah Anda bahwa minum justru akan membuat Anda dehidrasi setelahnya.
Hal itu dikarenakan oleh sifat diuretik pada daun teh yang sudah dikeringkan
yang justru akan menyebabkan dehidrasi.
- Sering sakit kepala
Kondisi ini adalah akibat dari konsumsi teh baik
manis atau tawar secara berlebihan. Minum teh seperti yang diulas di awal bisa
membuat terhambatnya penyerapan zat besi oleh tubuh yang akhirnya pembuatan sel
darah merah pun semakin menurun. Kekurangan darah akan mempengaruhi organ tubuh
seperti otak. Kita akan mudah merasa pusing jika kekurangan darah dalam tubuh.
Oleh karena itu, mulai kurangi konsumsi teh untuk menjaga produksi sel darah
merah kita.
Saran konsumsi
Sesekali minum teh tidak akan menjadi masalah, yang menjadi bahaya adalah
ketika mengkonsumsinya dengan pola yang salah. Yang perlu di perhatikan dalam
minum teh adalah. Janganlah minum teh lebih dari 5 cangkir dalam sehari.
Kemudian jangan langsung minum teh setelah makan, tunggulah hingga waktu 2 jam
agar nutrisi dari makanan sudah diserap sepenuhnya. Selain itu yang perlu
diperhatikan adalah pastikan meminum teh dalam suhu yang tidak terlalu panas.
Sumber informasi: halosehat.com
0 Respon:
Post a Comment