Sobat pernah makan mie instan? seharusnya pernah ya..
mie instan ini kebanyakan menjadi pilihan bagi orang-orang yang pengen makan, tidak ada masakan tersedia, dan ingin mencari yang instan... nah jatuhlah pilihannya untuk membuat mie instan.
Selain proses pembuatannya yang singkat dan tidak begitu sulit, juga karena rasanya yang cukup enak dilidah. mie instan hadir dalam berbagai pilihan rasa, yang bisa dipilih sesuai selera konsumen.
Namun pernahkan ada bertanya-tanya, sebenarnya apakah kandungan yang ada di dalam mie instan tersebut? apakah sehat untuk dikonsumsi? atau justru sebaliknya? dan bagaimana seharusnya pola kita dalam mengkonsumsi mie instan itu.
Bagi kalangan perempuan perlu memperhatikan ini, bahwa
telah diterbitkan dalam Journal of Nutrition. Perempuan yang mengonsumsi mi instan memiliki risiko signifikan lebih besar terserang sindrom metabolik, dibandingkan mereka yang hanya mengonsumsi sedikit. Perempuan yang menikmati mi instan lebih dari dua kali seminggu, 68 persen lebih mungkin terserang sindrom metabolik. lalu, apa sindrom metabolik itu? yaitu sekumpulan gejala seperti obesitas, peningkatan kadar gula darah yang tinggi, tekanan darah tinggi, tingkat kolesterol HDL yang rendah, dan peningkatan trigliserida yang tinggi,
Dalam mi instan juga terdapat daftar panjang zat aditif termasuk pengawet beracun tersier, butil hidrokuinon (TBHQ). TBHQ, produk sampingan dari industri perminyakan, terdaftar sebagai antioksidan. Namun, harus sadar bahwa itu adalah bahan kimia sintetik dengan sifat antioksidan. Bedakan dengan antioksidan alamiah. Bahan kimia tersebut mencegah oksidasi lemak dan minyak sehingga dapat memperpanjang masa simpan makanan olahan.
Apa ada zat berbahaya lain selain TBHQ? jawabannya ada sobat.
Pada Juni 2012, Korea Food and Drug Administration (KFDA) menemukan benzopirene (zat penyebab kanker) di dalam enam merek mi yang dibuat oleh Nong Shim Company Ltd. Meskipun, KFDA menyatakan jumlahnya sangat sedikit dan tidak berbahaya, Nong Shim mengidentifikasi sejumlah mi bermasalah, dan mendorong penarikan kembali pada Oktober 2012.
Monosodium glutamat (MSG) dalam mi instan, cukup banyak alasan untuk menghindarinya. MSG adalah zat excitotoxin, yang membuat sel-sel saraf terlalu bersemangat hingga menyebabkan kerusakan atau kematian. Wow..resiko kematian sob !!
Zat excitotoxin tersebut menyebabkan disfungsi dan kerusakan otak pada berbagai derajat, bahkan berpotensi memicu atau memperburuk ketidakmampuan belajar, penyakit Alzheimer, Parkinson, penyakit Lou Gehrig, dan masih banyak lainnya
yang paling mengejutkan yang perlu sobat ketahui, fakta menyeramkan bahwa MSG digunakan untuk menggemukkan tikus dalam penelitian ilmiah. MSG adalah obesitas yang sempurna. Jika Anda berniat mencapai berat badan dan kesehatan ideal hindari MSG di semua makanan.
Lalu Bagaimana pola kita dalam memakan mie instan?
Sesekali menikmati mi instan tidak akan membunuh Anda. Namun, ketika Anda membuat kebiasaan mengganti makanan enak dengan makanan sehat maka Anda dapat menghindar dari gangguan kesehatan yang mungkin berkembang. mie instan termasuk kedalam makanan olahan,Orang-orang telah mengonsumsi sayuran, daging, telur, buah-buahan, dan seluruh makanan lainnya selama berabad-abad. Sementara itu, makanan olahan baru saja ditemukan. Lakukan secara perlahan rencana gizi untuk menghapus makanan olahan dari diet Anda.
Sekian ulasan saya mengenai bahaya yang tersembbunyi di balik mie instan,,
semoga kita lebih bijak dalam mengatur pola makanan yang kita konsumsi sob..ingat hidup cuma sekali,,, sehat itu mahal... hehe
salam satu pikiran.
0 Respon:
Post a Comment