Home » , , » Fakta Pembangunan Piramida di dalam Al-Qur'an

Fakta Pembangunan Piramida di dalam Al-Qur'an



Ilmuan semenjak bertahun-tahun yang lalu menjalankan penelitian mengenai cara pembangunan Piramida di Mesir. Beragam spukulasi yang muncul kemudian membuat mereka bingung dengan metode yang dipakai bangsa Mesir kuno untuk bisa membuat bangunan berbentuk segitiga tersebut. Malahan ada yang berspekulasi bahwa piramida dibangun oleh bangsa alien. 

Sehabis penelitian bertahun-tahun, hasilnya ilmuan menemukan bukti bahwa bangunan makam para Raja Mesir tersebut dibuat hanya menggunkan tanah liat yang lalu dipanaskan. Dibalik penemuan anyar tersebut, rupanya Al-Qur'an telah mengungkapkannya sejak 1400 tahun yang lalu. 

Tepatnya di tahun 2006, harian Amerika Times edisi 1 Januari 2006 memberitakan hasil penelitian yang mengatakan bahwa Piramida dicipta dengan menggunakan tanah liat yang dipanaskan. Kajian dari Amerika-Perancis itu menerbitkan yakni ketika tanah liat dipanaskan oleh sebab itu akan terbentuk batuan keras yang membuatnya tidak bisa dibedakan dengan batuan alam. 

Banyak ilmuan mengatakan, Firaun termasuk penguasa yang mempunyai tingkat kecerdasan yang tinggi. Ia mahir di dalam bidang ilmu kimia untuk memproses tanah liat berubah jadi batu natural. Sungguh, apabila diamati dari spesifikasi batu yang dipakai, Piramida dibangun dengan teknologi yang penuh misteri. 

Sebelumnya Profesor Gilles Hug. dan Dr. Michel Barsoum juga menegaskan bahwa Piramida dibangun hanya memanfaatkan batuan asli dan batu-batu yang dibuat dari tanah liat. 

Info yang sama juga diterbitkan oleh majalah “Journal of the American Ceramic Society” yang mencatatkan bahwa Firaun menggunakan tanah model slurry untuk membina monumen yang tinggi, termasuk Piramid. Pasalnya tak mungkin orang bisa mengangkat batu-batu besar itu hingga ke puncak dengan berat sampai ribuan kilogram. 

Selain itu, ilmuan asal Perancis, Profesor Davidovits juga melakukan penelitian serupa dengan memakai mikroskop elektron terhadap batu itu agar bisa melihat bagian terkecil dari unsur batu. Hasilnya, Davidovits menegaskan bahwa batu itu dibuat dari lumpur. Semasa ini, tanpa pemakaian mikroskop elektron, ahli geologi belum dapat untuk membedakan antara batu alam dengan batu buatan manusia.

Sang maestro mengatakan bahwa lumpur itu adalah olahan dari lumpur kapur yang diberi garam dan kemudian dipanaskan. Bahan inilah yang menghasilkan terbentuknya campuran tanah liat. Kelak olahan itu dituangkan ke dalam tempat yang disiapkan di dinding Piramid. Ringkasnya lumpur yang telah diaduk menurut ukuran yang dikehendaki tersebut dibakar, selanjutnya diletakkan di tempat yang telah disediakan di dinding Piramid.

Ilmuan lainnya yang juga mengungkapkan hal serupa ialah ilmuan asal Belgium, Guy Demortier. Ia telah bertahun-tahun mendedikasikan dirinya untuk meneliti Piramida. Sesudah melakukan penelitian bertahun-tahun, hasilnya ia mendapatkan bahwa Piramid yang berada di Mesir dibuat dengan memanfaatkan tanah liat. 

Fakta yang telah dihimpiun oleh banyak ilmuan selama bertahun-tahun ini sungguh merujuk pada pembangunan Piramida yang memanfaatkan tanah liat menjadi bahan utamanya. Akan tetapi fakta ini sudah terungkap secara gamblang dalam Al-Qur'an semenjak ribuan tahun yang lalu. Allah SWT berfirman dalam Al-Qashash' 28:38 tentng bagaimana bangsa Mesir membangun Piramida. 

وَقَالَ فِرْعَوْنُ يَا أَيُّهَا الْمَلَأُ مَا عَلِمْتُ لَكُمْ مِنْ إِلَهٍ غَيْرِي فَأَوْقِدْ لِي يَا هَامَانُ عَلَى الطِّينِ فَاجْعَلْ لِي صَرْحًا لَعَلِّي أَطَّلِعُ إِلَى إِلَهِ مُوسَى وَإِنِّي لَأَظُنُّهُ مِنَ الْكَاذِبِينَ

"Dan berkata Fir'aun: 'Hai pembesar kaumku, aku tidak mengetahui tuhan bagimu selain aku. Maka bakarlah Hai Haman untukku tanah liat kemudian buatkanlah untukku bangunan yang tinggi supaya aku dapat naik melihat Tuhan Musa, dan sesungguhnya aku benar-benar yakin bahwa Dia dari orang-orang pendusta." (QS. Al-Qashash' 28:38). 

Firman tersebut jelas mengatakan bahwa Firaun menyuruh umatnya agar membuat bangunan tinggi dari tanah liat. Ini sejalan dengan hasil penelitian para ilmuan yang dilakukan bertahun-tahun lamanya. Padahal Allah SWT telah lebih dulu mencantumkan fakta tersebut dalam kitab Umat Muslim ini. Al-Qur'an merupakan kitab pertama yang menerangkan rahasia bangunan Piramid, bukan para Ilmuwan Amerika maupun Perancis.

Sebagaimana dipahami, bahwa Nabi Muhammad SAW tidak pernah pergi ke Mesir lebih lagi melihat Piramida, atau malahan tidak pernah mendengar tentangnya. Lebih-lebih Kisah Firaun sudah berlangsung sejak ribuan tahun sebelum Nabi SAW lahir, dan tentunya tak ada satupun orang yang mengetahui tentang rahasia pembangunan Piramid. Demikian pula dengan para Ilmuan yang hanya baru-baru ini saja memahami fakta tersebut dan tentunya memakai peralatan yang serba modern dalam penelitiannya. 

Allah baru mewahyukan pada Muhammad SAW bahwa Piramida yang dibangun terbuat dari tanah liat setelah beratus-ratus tahun kehancuran dinasti Firaun. Keadaan itu tentu membuktikan bahwa Nabi Muhammad SAW tidaklah berbicara mengikut hawa nafsunya melainkan petunjuk dari Allah SWT, Tuhan yang menciptakan Firaun lalu menenggelamkannya, dan Dia pula yang menyelamatkan nabi Musa. Dan Dia pula yang memberitahu kepada Nabi terakhir-Nya mengenai hakikat ilmiah itu, serta ayat ini telah jadi saksi kebenaran kenabiannya di kemudian hari.

Al-Qur'an sungguh menjadi induk dari segala ilmu pengetahuan. Benarlah kata sang Nabi yang mengatakan bahwa Umat Islam mesti berpegang teguh pada Al-Qur'an dan hadist. Pasalnya dua kitab ampun tersebut adalah sumber pengetahuan yang ada disemesta.

Share this article :

0 Respon:

Post a Comment

Cari disini

Advertise



 
Support : Your Link | Your Link | Your Link
Copyright © 2013. Satu Pikiran Kita - All Rights Reserved