Dewasa ini kebanyakan orang-orang memiih menggunakan toilet duduk untuk kebutuhan buang air besar(BAB) di tempat tinggalnya karena lebih modern. Disamping itu juga masih ada orang-orang yang menggunakan toilet jongkok dengan alasan lebih sehat. pendapat kedua tersebut bukan tanpa alasan, dari hasil penelitian dilakukan oleh beberapa ahli mengenai perbandingan antara toilet duduk dan jongkok, banyak yang sepakat bahwa toilet jongkok lebih sehat dibandingkan dengan toilet duduk.
Berikut beberapa hasil penelitian yang membuat toilet jongkok memiliki kelebihan dibandingkan dengan toilet duduk:
1. BAB paling efektif dengan menggunakan toilet jongkok.
"Posisi ideal untuk buang air besar adalah jongkok dengan paha tertekuk pada perut. Dengan cara ini kapasitas rongga perut sangat berkurang dan tekanan intra-abdomen meningkat, sehingga akan lebih mendorong pengeluaran feses," ungkap Henry L. Bockus, seperti dikutip dari jurnal Gastroenterology. Ketika Anda buang air besar, otot puborectalis mengendurkan tekanannya di rektum untuk memungkinkan feses keluar. Dalam posisi duduk, tekanan yang ada hanya mengendur sebagian. Sementara dalam posisi jongkok, tekanannya mengendur dan rileks dengan sempurna sehingga memudahkan proses pengeluaran feses.
2. Waktu untuk BAB dengan toilet jongkok lebih cepat.
menurut jurnal Digestive Diseases and Sciences, dibutuhkan waktu lebih lama untuk buang air besar dengan toilet duduk sebab tubuh butuh proses untuk mendorong feses melalui sudut rectoanal. Pada posisi jongkok tidak butuh waktu lama karena sudut rectoanal telah terbentuk dengan sendirinya dan feses pun terdorong.
3. Posisi jongkok dapat mengurangi resiko penyakit
posisi saat menggunakan toilet dianggap memainkan peran besar sebagai faktor risiko beberapa penyakit seperti sembelit, wasir dan radang usus buntu. Hal ini didukung ini oleh pengamatan bahwa di negara-negara terbelakang yang masih terbiasa jongkok untuk buang air besar prevalensinya untuk penyakit-penyakit tersebut rendah. Sebaliknya, negara-negara maju yang terbiasa menggunakan toilet duduk justru prevalensinya terus meningkat.
Selain itu dengan posisi jongkok dapat menghindari masuknya kembali kotoran ke dalam tubuh yang dapat merusak usus kecil, dan usus besar, serta Menjaga saraf prostat, saluran prostat, dan uterus agar tidak rusak.
4. BAB lebih nyaman dengan toilet jongkok
Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam journal Digestive Diseases and Sciences, Dr. Dov Sikirov memaparkan posisi duduk atau jongkok saat buang air besar berpengaruh banyak pada kenyamanan di kamar mandi. Ia menginstruksikan sejumlah responden untuk mencoba buang air besar dengan tiga posisi berbeda. Ada yang buang air besar di toilet duduk setinggi 16 inci, duduk di toilet setinggi 12 inci, dan jongkok di atas wadah plastik. Setiap responden juga diminta mencatat waktu mereka buang air besar dan diukur apa kesulitannya dalam empat titik skala. Hasil studi menunjukkan, saat posisi seseorang jongkok, ia membutuhkan 51 detik untuk memindahkan perutnya. Sedangkan saat posisi duduk di toilet lebih tinggi, orang membutuhkan 130 detik untuk memindahkan perut. Selain itu, orang yang buang air besar dengan jongkok merasa lebih nyaman dan lebih mudah.
5. Toilet jongkok lebih aman dari berkembangnya bakteri
Toilet jongkok mempunyai leher angsa di lubang pembuangannya (lubang berbentuk melengkung ke kanan lalu ke kiri semakin dalam). Hal ini secara tak langsung menghalangi mikroba dan bakteri yang keluar dari tinja karena bentuk "leher angsa" tadi.
Ditinjau dari pendapat ahli terbukti bahwa toilet jongkok lebih sehat dibandingkan dengan toilet duduk, namun bukan berarti toilet duduk tidak memiliki kelebihan dibandingkan toilet jongkok, semua ada kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Semua tergantung dari kita lebih memilih toilet yang mana untuk digunakan sebagai salah satu bagian dari hajat kita. Hehe.
Sekian sob, semoga postingan saya bermanfaat.
Salam satu pikiran…
Info kesehatan lainnya lihat fakta kesehatan yang perlu anda ketahui
0 Respon:
Post a Comment